Bayangin aja, naik sepeda dari Surabaya ke Wonokitri sejauh hampir 95 kilometer! Medannya naik turun, hawa dingin, kabut, dan tanjakan panjang bikin napas ngos-ngosan.

Tapi nyatanya, 1.500 pesepeda dari 19 negara hadir dan menantang diri mereka di ajang Bromo KOM 2025, yang digelar Sabtu pagi, 17 Mei 2025 kemarin. Gila, ya!

Buat kalian yang belum tahu, Bromo KOM (King of Mountain) ini bukan sekadar event sepeda biasa.

Ini adalah salah satu ajang sport tourism paling keren di Indonesia, dan jadi momen yang ditunggu-tunggu para penggila gowes dari dalam dan luar negeri.

Dari Sekadar Jalur Iseng, Jadi Event Kelas Dunia

Founder dari event ini, Mas Azrul Ananda (yang juga CEO-nya Persebaya Surabaya), cerita kalau awalnya jalur ini cuma iseng dicoba bareng teman-teman.

Tapi siapa sangka, tanjakan dari Pasuruan – Puspo – Wonokitri sepanjang 25 kilometer itu ternyata luar biasa menantang dan… cantik banget!

Dulu waktu pertama kali digelar tahun 2014, pesertanya cuma 345 orang.

Tapi sekarang? Peserta datang dari 113 kota di 26 provinsi se-Indonesia, ditambah tamu dari berbagai negara mulai dari Amerika Serikat, Italia, Belanda, Korea Selatan, sampai Selandia Baru. Keren, kan?

Ekonomi Lokal Ikut Tanjak!

Ternyata, efek dari event ini nggak cuma buat komunitas sepeda. Tapi juga ngedorong ekonomi lokal di sepanjang jalur tanjakan Bromo.

Coba deh bayangin, dulu jalur ke Wonokitri itu sepi, nggak ada warung. Tapi sekarang? Banyak warung makan, penginapan, sampai tempat wisata baru yang tumbuh karena banyak orang datang.

“Dulu minum aja harus minta ke rumah warga yang buka pagar. Sekarang udah ramai, banyak usaha warga yang tumbuh,” kata Azrul.

Bahkan di Surabaya, tempat titik awal gowes dimulai, hotel-hotel penuh, resto ramai, dan toko-toko sepeda banjir pembeli menjelang event. Komunitas lokal juga bergerak, membentuk ekosistem sepeda yang aktif dan sehat.

Tanjakan Penuh Cerita (dan Halusinasi 😅)

Jalur Wonokitri tuh terkenal banget karena karakternya. Bukan cuma panjang, tapi juga “menipu”. Kadang kalian ngerasa jalan udah datar, padahal masih nanjak. Hawa dingin dan kabut yang datang tiba-tiba bikin makin menantang.

“Kalau belum pernah lewat situ, bisa-bisa nyerah duluan karena takut. Tapi itulah uniknya,” kata Azrul.

Banyak peserta yang datang bukan cuma buat menang, tapi karena pengalaman dan perjuangan yang bikin nagih. Ada yang udah ikut tiga kali, bahkan sebelas kali, meskipun belum pernah sampai garis finish!

Bahkan seorang peserta dari Italia bilang, tanjakan di Wonokitri ini mirip banget sama tanjakan-tanjakan di negaranya. Dan di Indonesia, tanjakan seperti ini langka banget.

Yuk Cobain : Paket Wisata Bromo Terlaris 2025

Bromo Bukan Cuma Sunrise, Tapi Juga Sport Tourism

Event seperti Bromo KOM ini ngebuktiin kalau wisata Gunung Bromo tuh nggak melulu soal lihat sunrise atau naik jeep ke Pasir Berbisik.

Tapi juga bisa jadi lokasi sport tourism kelas dunia. Ini peluang besar banget buat ngenalin Bromo ke wisatawan mancanegara dari sisi yang lebih seru dan menantang.

Bromo jadi hidup, bukan cuma karena panorama alamnya, tapi juga karena banyak aktivitas keren yang bisa bikin daerah sekitarnya berkembang. Dan ini terbukti dengan semakin banyaknya pengusaha lokal yang buka usaha karena tingginya kunjungan.

Yuk, Rasakan Sendiri Serunya Bromo Bareng OngisTravel!

Buat kalian yang belum punya kesempatan ikutan Bromo KOM, tapi pengen ngerasain serunya tanjakan Wonokitri, udara dingin Bromo, lautan awan, dan vibe seru dari kawasan pegunungan yang memesona ini — OngisTravel siap nemenin kalian!

Sebagai agen perjalanan wisata terpercaya di Jawa Timur, OngisTravel punya berbagai paket wisata Bromo dan sekitarnya yang bisa disesuaikan dengan gaya liburan kalian: