Kuliner Legendaris di Malang, Enaknya Terus Abadi
Selain dikenal sebagai kota yang sejuk, kuliner di Malang juga menjadi daya tarik bagi wisatawan dari luar kota, maupun luar negeri. Rasanya kurang klop kalau saat berwisata ke Malang, tak juga menyempatkan diri untuk mencicipi berbagai masakan khas dari Kota Apel ini. Nah, di bawah ini ada empat kuliner legendaris Malang. Kelezatannya sudah tak perlu dipertanyakan dan tetap diminati meski sudah puluhan tahun. Apa saja?
1. Tahu Lontong Lonceng
Tahu Lonceng Malang [source]
Sejak tahun 1935 hingga kini, Tahu Lontong Lonceng memanjakan lidah para pelanggannya. Tak jarang, pembeli setia kuliner satu ini sudah turun temurun. Dulunya Tahu Lonteng Lonceng ini hanya dijual di tenda bongkar pasang di bawah “lonceng” atau jam besar merah yang berada di Jalan Martadinata. Sejak tahun 1990, warung sederhananya bisa dikunjungi di Jalan Martadinata nomor 66, Kota Malang, tak jauh dari lokasi aslinya. Yang membuatnya istimewa adalah tahu, lontong, hingga kecap adalah buatan sendiri. Tahu pun dimasak dengan menggunakan bahan bambu bakar. Seporsinya hanya 10 ribu rupiah. Murah meriah tapi bikin kenyang dan bahagia. Sudah coba?
Tahu Lonceng [source]
2. Rawon Brintik
Rawon Brintik [source]
Rawon merupakan salah satu kuliner khas Indonesia yang banyak digemari, baik lokal maupun turis mancanegara. Kuah hitamnya bikin kangen, apalagi potongan dagingnya yang empuk. Di Malang ada Rawon Brintik yang kelezatannya sudah melegenda sejak tahun 1942. Nama ‘brintik’ diambil dari penjualnya, yaitu Nafsiah yang memiliki rambut ikal untuk membedakan dengan pedagang lainnya. Rawon Brintik di Jalan KH Ahmad Dahlan No.39, Malang ini sudah buka sejak pukul 5 pagi. Sempurna untuk menu sarapanmu, bukan? Seporsinya Rawon Brintik dibanderol dengan harga kisaran 20 ribu rupiah. Kamu juga bisa tambah lauk lainnya seperti mendol, paru goreng, juga tempe khas Malang yang enak.
Rawon Brintik Malang [source]
3. Ronde Titoni
Ronde Titoni [source]
Malang dikenal sebagai salah satu kota dengan hawa yang sejuk. Tenang saja, ada banyak cara untuk menghangatkan diri. Salah satunya dengan menikmati ronde, yaitu minuman hangat dengan kuah jahe berisi bola-bola tepung berisi kacang. Di Malang ada Ronde Titoni, yang sudah menghangatkan banyak wisatawan sejak tahun 1948. Lokasinya pun mudah ditemukan, yaitu di Jl. Zainul Arifin No.17, Malang. Tempat ini bisa ditempuh dengan berjalan kaki selama 10 menit saja dari Alun-alun Malang. Ada berbagai macam, ronde basah dan juga ronde kering yang mengganti kuah dengan bubuk kacang. Jangan lupa coba juga angsle hangat yang tak kalah nikmat.
Ronde Titoni Malang [source]
4. Mie Gajah Mada
Mie Gajah Mada Malang [source]
Ada dua kuliner khas Malang yang wajib dicoba, yaitu bakso dan mie. Salah satunya adalah Mie Gajah Mada yang sudah memanjakan lidah para pecinta kuliner sejak 20 tahun yang lalu. Lokasinya berada di pusat kota, yaitu Jl. Pasar Besar 17A Klojen, Malang. Tidak jauh dari Ronde Titoni, jadi kamu bisa mencicipi dua kuliner sekaligus. Ada berbagai macam mie yang bisa kamu coba, di antaranya adalah Mie Ayam Jamur, Pangsit Mie Biasa, Pangsit Mie Bakso. Kedai sederhana dari Mie Gajah Mada sudah buka sejak pukul 9 pagi hingga siang. Akan buka lagi saat jam 5 sore hingga jam 9 malam. Harga perporsinya beragam, dari 14 ribu hingga 20 ribuan.
Mie Gajah Mada [source]
Daripada bingung, masukkan agenda jelajah kuliner legendaris Malang pada itinerarymu. Serahkan pada agen travel untuk merancangkan perjalananmu sehingga tak ada satupun kuliner enak yang ketinggalan untuk dicicipi. Bagaimana, jadi kapan mau ke Malang?