TNBTS Perketat Pengawasan, Cegah Wisatawan Masuk Ilegal ke Bromo
Gunung Bromo memang jadi destinasi impian banyak orang. Keindahannya yang luar biasa membuat siapa pun tergoda untuk datang.
Tapi, di balik pesonanya, pengelola kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) harus bekerja ekstra untuk memastikan semuanya berjalan tertib, terutama soal pengunjung ilegal yang masuk tanpa tiket resmi.
Banyak Jalur Masuk, Potensi Wisatawan Ilegal Tinggi
Menurut Endrip Wahyutama, Pranata Humas Balai Besar TNBTS, Gunung Bromo punya karakteristik sebagai kawasan lanskap terbuka.
Artinya, selain melalui jalur resmi, ada beberapa akses yang bisa ditembus lewat desa-desa di sekitar area taman nasional. Inilah yang kerap dimanfaatkan oleh sebagian wisatawan untuk masuk tanpa membeli tiket masuk.
“Karena Bromo ini lokasinya terbuka, ada beberapa jalur yang bisa dimasuki dari arah desa. Itu yang membuat potensi pengunjung ilegal cukup tinggi,” ujar Endrip kepada wartawan, Sabtu (28/6/2025).
Patroli Rutin di Lautan Pasir dan Lembah Watangan
Untuk mengantisipasi hal itu, pihak TNBTS kini memperketat patroli di berbagai titik rawan.
Setiap hari, sebanyak 5–10 petugas diterjunkan untuk menyusuri kawasan Lautan Pasir, Pusung Gedhe, hingga Lembah Watangan.
Petugas akan secara langsung menanyakan kepada para pengunjung apakah mereka sudah membeli tiket resmi atau tidak.
“Kami akan tanya langsung ke pengunjung, apakah mereka masuk dari jalur resmi atau tidak. Kalau tidak bisa menunjukkan bukti tiket, akan ada tindakan tegas,” tegas Endrip.
Denda Lima Kali Lipat untuk Pengunjung Ilegal
Bukan hanya imbauan biasa, pengawasan ini menjadi bagian dari implementasi Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 36 Tahun 2024 yang mengatur soal Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) di sektor Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Jika ditemukan ada pengunjung yang masuk tanpa tiket resmi, maka yang bersangkutan akan dikenai sanksi berupa denda sebesar 5 kali harga tiket pada hari kunjungan. Jadi, daripada nekat masuk ilegal dan malah rugi lebih besar, jauh lebih baik memesan tiket secara resmi.
Kontribusi Ekonomi Melalui PNBP
Sepanjang tahun 2024 lalu, TNBTS mencatat jumlah PNBP dari sektor pariwisata mencapai Rp21,15 miliar. Angka ini berasal dari total 485.696 kunjungan, terdiri dari 465.770 wisatawan lokal dan 19.926 wisatawan mancanegara.
Ini bukti bahwa wisata Bromo bukan hanya soal pemandangan, tapi juga kontribusi besar terhadap pendapatan negara.
Harga Tiket Masuk Kawasan Bromo
Untuk masuk ke kawasan Bromo, harga tiket bagi wisatawan nusantara (lokal) adalah:
-
Rp54.000 pada hari biasa
-
Rp79.000 saat akhir pekan atau hari libur
Sedangkan bagi wisatawan mancanegara, tarifnya dipatok sama setiap hari, yakni Rp255.000.
Tiket resmi hanya bisa dibeli melalui laman online di: bromotenggersemeru.id
Ayo, Dukung Pengelolaan Wisata Bromo yang Tertib dan Aman
Langkah tegas yang diambil oleh TNBTS ini patut kita dukung bersama. Bukan sekadar soal tiket, tapi juga soal keselamatan, kenyamanan, dan keberlanjutan ekosistem wisata di Bromo.
Semakin tertib pengelolaan dan pengunjungnya, semakin terjaga pula keindahan alam yang jadi kebanggaan Jawa Timur ini.
Buat kalian yang berencana liburan ke Bromo, pastikan untuk beli tiket di jalur resmi, ya. Kalau nggak mau ribet urusan teknis seperti ini, kalian juga bisa ambil paket wisata Bromo dari agen tepercaya seperti OngisTravel.com, semua sudah include mulai dari tiket masuk, jeep, sampai dokumentasi.
Tinggal fokus menikmati petualangan sunrise dan lautan pasirnya aja!
Kalau butuh bantuan susun itinerary atau info update soal pembatasan masuk, tim OngisTravel juga siap bantu kalian. Liburan tenang, aman, dan pastinya bebas ribet!